Senin, 02 Desember 2013

Bagaimanakah aku mengetahui bahwa AKU SUDAH DISELAMATKAN ?

Benarkah aku sudah selamat?

Pertanyaan ­seperti sering kali muncul dalam hati setiap orang, khususnya Kristen. Mengabaikan pertanyaan ini memang bisa berakibat fatal, namun menggumulkan terus tanpa mendapatkan jawaban yang pasti juga frustasi.

A.     INILAH KESELAMATAN DARI ALLAH

Keselamatan adalah anugerah Allah. Kasih Allah-lah yang menyebabkan manusia bisa diselamatkan. Paulus berkata: "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih ber­dosa" (Roma 5:8). Tidak ada jasa manusia dan kebaikan apa pun yang cukup untuk manusia bisa diselamatkan. Semua manusia sudah berbuat dosa di hadapan Allah. Tetapi di dalam keadaan demikian, Allah menyatakan kasih-Nya dengan me­ngirim Anak-Nya untuk menebus dosa manusia.

Tuhan Yesus sendiri berkata: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak­-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16).

Rasul Paulus juga menekankan: "Sebab jika kamu meng­aku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan disela­matkan" (Roma 10:9).

Keselamatan bu­kanlah karena seseorang berbuat baik, sebab tidak seorang pun yang berbuat baik di mata Tuhan (bdk. Roma 3:10), tetapi kar­ena percaya kepada Yesus Kristus yang sudah menebus dosa manusia di Golgota. Oleh karena itu, barangsiapa sudah sungguh-sungguh bertobat, mengaku dosanya di hadap­an Tuhan lalu memohon pengampunan Kristus dan per­caya kepada-Nya, maka ia pasti diselamatkan.

B.      BAGAIMANA AKU DISELAMATKAN?
SECARA RINGKAS DITEGASKAN :

1.      Mengaku dosa (1 Yohanes 1:9).
Hidup yang kekal bersama dengan Kristus dimulai dari kesa­daran akan dosa diri kita sendiri. Di hadapan Allah, kita bukan­lah orang yang baik; dan dosa akan mendatangkan kebinasaan kekal bagi kita. Tidak ada jalan lain untuk keluar dari ikatan dosa, kecuali mengakuinya di hadapan Kristus dan memohon pengampunan dari-Nya melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.

2.      Bertobat dan bertekad hidup kudus (Roma 6:1-4).
Setelah sadar akan dosa dan beroleh pengampunan Kristus, maka Tuhan me­minta kita untuk hidup kudus seturut pimpinan Roh Kudus (Galatia 5:25). Sebagai umat tebusan Allah, kita harus bertekad meninggalkan hidup yang lama dan memasuki hidup yang baru.

3.      Menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Yohanes 1:12).
Kita diminta secara tulus mengundang Tuhan Yesus masuk kedalam hati kita, menjadi Juruselamat sekaligus Tuhan yang memerintah hidup kita.

C.      KESELAMATAN ITU PASTI DAN KEKAL

Ketika seorang sudah bertobat, percaya kepada Tuhan Yesus, mengundang Dia masuk ke dalam hatinya, mungkinkah suatu saat keselamatannya akan hilang? Pertanyaan ini segera muncul dari seorang yang bertobat, karena secara fakta dan di dalam pengalaman hidupnya, ia sadar bahwa ia tidak hidup secara sempurna. Masih ada hal-hal yang jelas ia ketahui seba­gai dosa dan tidak berkenan dihadapan Allah. la belum men­jalankan kehendak Allah secara sempurna.

Yang pertama-tama perlu dibereskan ialah bahwa sese­orang hidup bukan bersandarkan pada perasaannya atau spe­kulasi rasionya, tetapi bersandarkan pada kebenaran Allah. Tuhan Yesus sendiri menjamin bahwa "Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-­lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku"(Yohanes 10:27-29). Kalimat yang sangat panjang ini sengaja tidak diputuskan untuk tidak memisah­kan seluruh gagasan yang ada di dalamnya. Yesus Kristus sendiri memberikan jaminan keselamatan bagi setiap umat-Nya. Kita yang hidup di dalam zaman Perjanjian Baru ini tidak perlu cemas kehilangan keselamatan kita, karena Kristus sendiri menjamin kita.

Lebih jauh lagi, Allah telah memeteraikan kita dengan cara Ia sendiri tinggal di dalam diri manusia dalam diri Pribadi Ketiga, yaitu Allah Roh Kudus. Dengan sangat jelas Paulus menyatakan: "Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milk Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya" (Efesus 1:14). Jaminan yang sedemikian tidak mungkin kita dapatkan di luar Kristus.


D.     BERDOSA LAGI?

Jika demikian, apakah kita boleh berbuat dosa sekehendak hati kita karena keselamatan kita tidak bisa hilang? Jawabnya, "Tidak!" (Roma 6:1-2). Seorang yang sudah diselamatkan tidak akan berbuat demikian. Seorang bisa diselamatkan secara cuma-cuma, tetapi dengan pembayaran yang sangat mahal, yaitu pengorbanan Yesus Kristus sendiri. Seorang yang sudah disadarkan dosanya, lalu sungguh-sunggub bertobat, memohon ampunan dan Kristus, dan ia sadar sudah menerima anugerah, penebusan yang begitu mahal dari Kristus akankah ia sembarangan berbuat dosa?
Jika seorang mengaku sudah diselamatkan, tetapi sengaja terus-menerus berbuat dosa, maka itu menunjukkan bahwa pertobatannya perlu dikoreksi. Itu ber­arti ia belum mengerti makna pengorbanan dan penebusan Kristus bagi dosa-dosanya. Paulus menegaskan: "Karena itu, tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar" (Filipi 2:12b), sehingga setiap orang percaya perlu terus-menerus berusaha untuk hidup semakin berkenan kepada Allah.
Mengerjakan keselamatan bukan berarti bekerja untuk mendapatkan keselamatan, tetapi bekerja di dalam keselamatan yang sudah diterimanya itu. Keselamatan.memang cuma-cuma, tetapi setiap orang percaya, dengan pertolongan Roh Kudus, haruslah mengusahakan keselamatan supaya dapat menjadi garam dan terang dunia. Maka, seorang yang sudah diselamatkanakan berusaha untuk hidup taat berdasarkan Firman Tuhan dan menghindari dosa. Ia tidak mau bermain-main dengan dosa dan ia akan jijik melihat dosa. Hal ini bukan berarti ia tidak akan pernah jatuh lagi di dalam dosa, tetapi sikapnya akan menjadi sangat berbeda dari sebelum ia diselamatkan.

E.      PERTUMBUHAN DAN PERSEKUTUAN

Di dalam menjaga kehidupan barunya di dalam Tuhan, seorang Kristen perlu senantiasa memperhatikan pertumbuhan rohaninya. Seorang dapat bertumbuh melalui pembacaan Firman secara teratur. Ini akan menjadi makanan rohani baginya. Ia akan dididik di dalam kebenaran Firman yang selama ini diabaikan atau tidak ditaatinya. Dan memang seperti Firman Tuhan sendiri katakan: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang di dalam kebenaran" (2 Timotius 3:16). Firman dan doa akan memelihara hubungan orang per­caya dengan Tuhan.

Selain Firman orang percaya harus bertumbuh di dalam doa. Tuhan Yesus di dalam kesibukan yang padat tidak lupa berdoa (bdk. Markus 1:35). Dan berkali-kali Paulus menekankan agar orang Kristen jangan mening­galkan kehidupan doanya (bdk. Filipi 4:6; Efesus 6:18; 1 Tesalonika 5:17, dll). Doa menjadikan orang Kristen kuat dalam menghadapi berbagai badai kehidupan.

Di samping membaca Firman dan memanjatkan doa, Firman Tuhan juga mengingatkan kita akan perlunya persekutuan dengan saudara-sala seiman di dalam gereja Tuhan. Kitab Ibrani menulis, "Janganlah kita menjauhkan dini dari per­temuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat" (Ibrani 10:25). Dengan dukungan saudara-saudara seiman, kita semakin kuat dan dapat saling mendorong dan didorong untuk bertumbuh.

Pergaulan manusia akan mempengaruhi kehidungan rohaninya. Oleh karena itu, Tuhan menegakkan gereja-NYA supaya umat-NYA bisa bersekutu dan dikuatkan di dalam kebenaran yang murni berdasarkan Firman dan tidak mudah dicemari oleh pikiran dunia yang berdosa.

Bagaimana dengan Saudara?

ü  Sudahkah Saudara bertobat dan memohon pengam­punan dosa kepada Yesus Kristus dan mengundang-Nya masuk ke dalam hati Saudara sebagai Tuhan dan Juruselam­at Saudara? Jika ya, maka Ia akan memerintah hidup Saudara dan memimpin Saudara di dalam kebenaran Firman-Nya.
ü  Sudahkah Saudara yakin akan keselamatan yang Sau­dara miliki dalam Kristus?
ü  Apakah hal ini sudah mendo­rong Saudara untuk hidup se­makin taat kepada-Nya dan semakin bersyukur atas cinta kasih-Nya kepada Saudara?
ü  Sudahkah Saudara mem­perhatikan pertumbuhan ro­hani Saudara?
ü  Sudahkah Sau­dara bersekutu dan menjadi anggota gereja tertentu di ma­na Saudara bisa bertumbuh di dalam iman dan pengenalan akan Tuhan?



Disusun oleh : Sutjipto Subeno
Diterbitkan oleh : Penerbit Momentum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar